Nasehat Sebelum Menikah
Aku sangat bahagia. Aku telah pacaran dengan-nya lebih
dari satu tahun.
Sekarang kami memutuskan untuk menikah. Orang tuaku
setuju dan membantuku dalam segala hal untuk
mempersiapkan pernikahan kami, teman-temanku begitu
mendukungku, dan pacarku.. dia adalah segalanya.
Tetapi hanya ada satu yang sangat mengganggu ku, yaitu
adiknya yang paling kecil. Dia berumur 20 tahun, dan
suka sekali memakai rok mini bila aku datang
berkunjung kerumah pacarku, dia sengaja duduk dengan
tidak sopan di depan saya. Adiknya melakukan hal itu
setiap kali saya datang kerumah pacar saya.
Sebelum pernikahan kami, adiknya menelpon saya untuk
datang dan membantunya men-cek kartu undangan
pernikahan saya dan pacar saya.
Dia sedang sendirian ketika saya sampai. Dia berbisik,
bahwa ia ingin sekali bercinta dengan saya sekali
saja, sebelum saya akan menikah.
Saya masih bengong, dia berkata "Saya naik dulu ke
kamar saya, dan saya tunggu kamu disana". Pada waktu
menaiki tangga ia memandang tajam mata saya, kemudian
menurunkan celana dalam dari rok mininya.
Saat itu saya tidak dapat berkata-kata, saya hanya
diam terpaku selama beberapa detik. Saya berbalik
kemudian segera menuju ke pintu depan, saya membuka
pintu dan keluar dari rumah itu. Berjalan secepatnya
ke mobil saya.
Ternyata calon mertua saya sudah menunggu saya diluar.
Dengan air mata mereka menyambut dan memeluk saya dan
berkata: "Kami sangat bahagia karena kamu telah
melewati test ini, dimana lagi kami dapat mendapatkan
menantu sebaik kamu, kamulah yang terbaik buatnya
tidak kami ragukan lagi".
»» READMORE...
dari satu tahun.
Sekarang kami memutuskan untuk menikah. Orang tuaku
setuju dan membantuku dalam segala hal untuk
mempersiapkan pernikahan kami, teman-temanku begitu
mendukungku, dan pacarku.. dia adalah segalanya.
Tetapi hanya ada satu yang sangat mengganggu ku, yaitu
adiknya yang paling kecil. Dia berumur 20 tahun, dan
suka sekali memakai rok mini bila aku datang
berkunjung kerumah pacarku, dia sengaja duduk dengan
tidak sopan di depan saya. Adiknya melakukan hal itu
setiap kali saya datang kerumah pacar saya.
Sebelum pernikahan kami, adiknya menelpon saya untuk
datang dan membantunya men-cek kartu undangan
pernikahan saya dan pacar saya.
Dia sedang sendirian ketika saya sampai. Dia berbisik,
bahwa ia ingin sekali bercinta dengan saya sekali
saja, sebelum saya akan menikah.
Saya masih bengong, dia berkata "Saya naik dulu ke
kamar saya, dan saya tunggu kamu disana". Pada waktu
menaiki tangga ia memandang tajam mata saya, kemudian
menurunkan celana dalam dari rok mininya.
Saat itu saya tidak dapat berkata-kata, saya hanya
diam terpaku selama beberapa detik. Saya berbalik
kemudian segera menuju ke pintu depan, saya membuka
pintu dan keluar dari rumah itu. Berjalan secepatnya
ke mobil saya.
Ternyata calon mertua saya sudah menunggu saya diluar.
Dengan air mata mereka menyambut dan memeluk saya dan
berkata: "Kami sangat bahagia karena kamu telah
melewati test ini, dimana lagi kami dapat mendapatkan
menantu sebaik kamu, kamulah yang terbaik buatnya
tidak kami ragukan lagi".